RSS

My Trade off

Pernah menghitung uang kuliah dari awal sampai lulus? Punya buku khusus pengeluaran selama kuliah? Mungkin ini terlihat sangat membingungkan, untuk apa menghitung biaya kuliah sampai akhir?yang pasti jumlahnya sangat banyak. Besar biaya masuk perguruan tinggi juga berbeda-beda, tergantung program yang diambil. Apalagi, makin favorit jurusannya, biaya masuknya pun tinggi. Apalagi diperguruan tinggi swasta bisa dibilang lebih mahal dari perguruan tinggi negeri. Aku adalah seorang mahasiswi disalah satu perguruan swasta yang mengambil program reguler. Meskipun ada program internasional /IPIEF internasional program islamic economics and finance. Biaya per semester 2 kalinya program reguler. Sebenarnya kalau dihitung-hitung , untuk lulus kuliah disini kurang lebih sekitar 30 juta an. Tapi jangan tertipu, biaya terbesar bukan pada pembayaran administrasinya, tapi biaya operasionalnya. Biaya operasionalnya itu mencakup biaya pembelian buku-buku karena tidak semua buku bisa dipinjam. Jika tidak membeli, minimal ada biaya untuk menfotokopi. Untuk mengerjakan tugas, makalah, atau paper, butuh diprint. Keadaan sempit jika disikapi dengan baik memang akan menimbulkan cara pandang yang berbeda. Semuanya berisiko. Biaya operasional lainnya yaitu biaya hidup. Walaupun aku tinggal dengan orangtua tapi waktuku banyak dihabiskan dikampus, nah aku harus pintar-pintar memanajemen keuangan. Jangan sampai diakhir bulan memberatkan orangtua. Bagaimanapun tubuh memerlukan energi yang baik. makan adalah kebutuhan biologis yang harus tercukupi. Maka karena ingin meringankan orangtua aku kuliah sambil bekerja. Yap,setiap hari aku mengajar les anak sekolah dasar. Dari sinilah, aku mendapatkan fee yang insya Allah bermanfaat. Tentu saja, dalam sebulan sekitar 500rb bisa ku dapatkan. Dalam sehariaku harus pintar-pintar membagi waktu. Pagi hingga sore untuk kuliah. Ba’da maghrib aku gunakan untuk mengajar les hingga pukul 20.00. setelah itu, aku gunakan untuk mencuci piring, bersih-bersih kamar, lalu belajar. Menyadari aku berasal dari jurusal IPA. Jadi, aku harus belajar lebih dari rata-rata anak yang berasal dari IPS. Karena apa? Karena aku tidak ingin mengecewakan orangtuaku yang sudah membiayai kuliah dengan kerja keras mereka. Bahkan, terkadang terbesit dibenakku saat lelah ingin tak berangkat kuliah karena dalam sehari hanya ada satu makul. Namun, aku selalu berpikir ulang. Betapa jahaatnya aku jika aku tak masuk kuliah sedangkan disaat yang bersamaan orangtuaku sedang berjuang mengumpulkan kepingan rupiah hanya untuk bisa membiayai anak-anaknya sekolah. Untuk itu aku bertekat sejauh apapun tempat menuntut ilmu tak akan menghalangi langkahku. Dari penghasilanku sebulan itu aku gunakan untuk memenuhi keperluan kuliah, misalnya mencicil membeli buku penunjang, print materi kuliah, makan siang, dan untuk berjaga-jaga jika ada hal yang lebih penting dari itu. Setiap awal bulan aku membuat list keperluan apa yang harus dibeli bulan ini. sisanya aku tabung. Kenapa harus menabung? . hal ini tak jauh dari niatan awalku yang ingin meringankan orangtua. Tahun depan ketiga adikku lulus SD,SMP, dan SMA. Tentu saja perlu biaya yang besar untuk mendaftar ke SMP,SMA, dan perguruan tinggi. Mungkin hasil tabunganku sampai tahun depan tak seberapa. Namun, aku percaya sedikit atau besar nominalnya insya Allah bermanfaat. Ketika aku memikirkan hal ini ada bagian hatiku yang menertawakan keras ketakutanku ini, membodoh-bodohi tindakanku. Tapi bukankah orang hebat adalah orang yang bisa bersalaman dengan kesulitan. Jadi kalau kamu sekalian punya kesulitan hadapilah..jangan takut. Ibaratnya gini loh, kamu sudah memutuskan untuk menceburkan diri ke sungai maka pilihanya adalah terus berenang untuk sampai ke tepian dan meraih semuanya.menyerah bukan pilihan untuk hidup. Karena menyerah Cuma akan membuat kamu tenggelam ditengah sungai dan mati tanpa diketahui orang.

0 komentar:

Posting Komentar

hehe

hehe

Total Tayangan Halaman

Pages