RSS

Teruntuk Mereka Yang Selalu Menginspirasi

"barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga"
Mereka yang selalu memancarkan semangat, mereka yang berlomba memberi semangat, mereka yang mengajarkan makna hidup, ada suka, duka, semangat, senyum, juga cinta yang menyikap hikmah, menebar cinta...
aku mempunyai seorang sahabat yang selalu menginspirasi. Dia salah satu mahasiswa diuniversitas negeri dijogja. Aku tak begitu ingat bagaimana perkenalan diantara kita. Menurutku sih dia mempunyai jiwa yang tangguh yang mau berjuang sekuat tenaga untuk mencapai cita-cita. dia tak pernah mengeluh dengan keadaannya, bahkan dia bisa kuliah dengan beasiswa dari awal masuk kuliah. Prestasi pun begitu banyak ia torehkan. Dalam keterbatasan, dia mampu memaksimalkan potensinya. sekarang aku sering memanggilnya mas asdos. Ya, disemester 3 ini dia sudah menjadi asdos. kadang aku suka bilang ke dia
"kapan ya bisa kayak kamu?"
kalau yang mempunyai keterbatasan aja semangat menuntut ilmu, mengapa kita malah malas? minggu-minggu ini benar-benar membuatku galau, dilema banget. kemalasan masih melekat ditubuhku. saat ditawari lomba paper sama kakak tingkat aku melewatkannya. Hasil oprec FIES,KPM,JAA pun berbuah manis. Tapi rasanya aku ingin istirahat...istirahat sejenak dari hal-hal yang berbau kompetisi dan organisasi minggu ini. Aku ingin menghabiskan waktuku dengan keluargaku. Aku rindu. Rindu serindu-rindunya dengan penghuni rumah, tawa canda bersama saat waktu luang. Adik-adikku yang semakin beranjak dewasa setiap hari mempunyai kesibukkan masing-masing. pun denganku yang sibuk dengan berbagai aktivitas dikampus dan luar kampus. belum lagi, kedua orangtua yang larut dalam pekerjaannya. but ...life is strunggle,right?. Hari ini aku mencoba mengusir kemalasanku ini. Allah memang adil. Kakak tingkat masih memberiku kesempatan untuk mengikuti lomba paper di UI. moga aku bisa menjalankan amanah ini yees?. Tak ku sangka teman sekelasku mendaftarkanku dimakrab JAA . Subhanallah, rencana Allah memang lebih indah. bukan karena uang 40 ribu yang dibayarkan untuk makrab JAA. Namun, sebuah ketulusan dalam berdakwah, mengajak dalam kebaikan....dialah nita amalia yang memberi, dan tak harap kembali. Makasih nita amalia :) jangan lelah mengigatkanku dan mengajak dalam kebaikan. Ajari aku menjadi muslimah seutuhnya dan suatu saat aku yakin Allah akan membukakan hatiku untuk berhijab sepertimu...ntah kapan yang pasti sekarang aku mencoba untuk belajar menjadi seorang muslimah dan jadi diri sendiri. tetap doakan aku yaaa :* m nit

My Trade off

Pernah menghitung uang kuliah dari awal sampai lulus? Punya buku khusus pengeluaran selama kuliah? Mungkin ini terlihat sangat membingungkan, untuk apa menghitung biaya kuliah sampai akhir?yang pasti jumlahnya sangat banyak. Besar biaya masuk perguruan tinggi juga berbeda-beda, tergantung program yang diambil. Apalagi, makin favorit jurusannya, biaya masuknya pun tinggi. Apalagi diperguruan tinggi swasta bisa dibilang lebih mahal dari perguruan tinggi negeri. Aku adalah seorang mahasiswi disalah satu perguruan swasta yang mengambil program reguler. Meskipun ada program internasional /IPIEF internasional program islamic economics and finance. Biaya per semester 2 kalinya program reguler. Sebenarnya kalau dihitung-hitung , untuk lulus kuliah disini kurang lebih sekitar 30 juta an. Tapi jangan tertipu, biaya terbesar bukan pada pembayaran administrasinya, tapi biaya operasionalnya. Biaya operasionalnya itu mencakup biaya pembelian buku-buku karena tidak semua buku bisa dipinjam. Jika tidak membeli, minimal ada biaya untuk menfotokopi. Untuk mengerjakan tugas, makalah, atau paper, butuh diprint. Keadaan sempit jika disikapi dengan baik memang akan menimbulkan cara pandang yang berbeda. Semuanya berisiko. Biaya operasional lainnya yaitu biaya hidup. Walaupun aku tinggal dengan orangtua tapi waktuku banyak dihabiskan dikampus, nah aku harus pintar-pintar memanajemen keuangan. Jangan sampai diakhir bulan memberatkan orangtua. Bagaimanapun tubuh memerlukan energi yang baik. makan adalah kebutuhan biologis yang harus tercukupi. Maka karena ingin meringankan orangtua aku kuliah sambil bekerja. Yap,setiap hari aku mengajar les anak sekolah dasar. Dari sinilah, aku mendapatkan fee yang insya Allah bermanfaat. Tentu saja, dalam sebulan sekitar 500rb bisa ku dapatkan. Dalam sehariaku harus pintar-pintar membagi waktu. Pagi hingga sore untuk kuliah. Ba’da maghrib aku gunakan untuk mengajar les hingga pukul 20.00. setelah itu, aku gunakan untuk mencuci piring, bersih-bersih kamar, lalu belajar. Menyadari aku berasal dari jurusal IPA. Jadi, aku harus belajar lebih dari rata-rata anak yang berasal dari IPS. Karena apa? Karena aku tidak ingin mengecewakan orangtuaku yang sudah membiayai kuliah dengan kerja keras mereka. Bahkan, terkadang terbesit dibenakku saat lelah ingin tak berangkat kuliah karena dalam sehari hanya ada satu makul. Namun, aku selalu berpikir ulang. Betapa jahaatnya aku jika aku tak masuk kuliah sedangkan disaat yang bersamaan orangtuaku sedang berjuang mengumpulkan kepingan rupiah hanya untuk bisa membiayai anak-anaknya sekolah. Untuk itu aku bertekat sejauh apapun tempat menuntut ilmu tak akan menghalangi langkahku. Dari penghasilanku sebulan itu aku gunakan untuk memenuhi keperluan kuliah, misalnya mencicil membeli buku penunjang, print materi kuliah, makan siang, dan untuk berjaga-jaga jika ada hal yang lebih penting dari itu. Setiap awal bulan aku membuat list keperluan apa yang harus dibeli bulan ini. sisanya aku tabung. Kenapa harus menabung? . hal ini tak jauh dari niatan awalku yang ingin meringankan orangtua. Tahun depan ketiga adikku lulus SD,SMP, dan SMA. Tentu saja perlu biaya yang besar untuk mendaftar ke SMP,SMA, dan perguruan tinggi. Mungkin hasil tabunganku sampai tahun depan tak seberapa. Namun, aku percaya sedikit atau besar nominalnya insya Allah bermanfaat. Ketika aku memikirkan hal ini ada bagian hatiku yang menertawakan keras ketakutanku ini, membodoh-bodohi tindakanku. Tapi bukankah orang hebat adalah orang yang bisa bersalaman dengan kesulitan. Jadi kalau kamu sekalian punya kesulitan hadapilah..jangan takut. Ibaratnya gini loh, kamu sudah memutuskan untuk menceburkan diri ke sungai maka pilihanya adalah terus berenang untuk sampai ke tepian dan meraih semuanya.menyerah bukan pilihan untuk hidup. Karena menyerah Cuma akan membuat kamu tenggelam ditengah sungai dan mati tanpa diketahui orang.

Tersenyumlah, UGM bukan yang terbaik untukmu Part II

Episode merajut impianku dimulai. Semua berawal dari Masa Ta’aruf (MaTaf), yaa kalau di perguruan tinggi lain itu ospek namanya. Berhubung ini universitas berbau islami disebutnya masa ta’aruf. Proses dimana mengenal dari sekian ribu mahasiswa. Mmm ... menurutku sih mataf ga serumit ospek di PTN. Kenapa ? karena tugas yang diberikan itu mudah dan dijual diuniversitasnya. Seriusan deh. Cuma yang namanya mahasiswa ada ada aja ya kelakuannya. Cuma disuruh bawa roti sama air mineral aja ada yang ga bawa. Paling parah ada yang dapet poin banyak gegara ga bawa semuanya *AdawTepuk Jidat. Aku sih berhubung masih maba masih unyu2 laaah jadi berusaha buat tertib apalagi aku dapet amanah jadi ketua khafilah (kelompok). Ga rempong kok jadi ketua khafilah, cukup punya hati yang seluas samudra aja. Tau sendiri, ngatur orang banyak itu gampang-gampang susyaaah. Misal, tiap malem ngingetin barang bawaan besok pagi terus balesin sms 22 orang. Berasa hape mau meledak. Hal yang bikin rempong adalah membuat video dengan durasi 5 menit. Alamaaaak aku kira 5 menit tuh cepet ternyata kalau buat video 5 menit tuh dah termasyuk paling lama. Belum lagi gabunginnya ampe jam set 12 aku begadang sama temenku. Pas udah jadi bahagia banget terus gulung-gulung dikasur Hahahaha.. Pulang dari rumah temen ga langsung tidur coy, cus ngerjain tugas 2 hari kedepan biar ga numpuk –numpuk. Mata ini rasanya dah lelah, para syaiton pun tak henti berbisik “stttt...bantalnya empuk loooh terus kasur udah dirapiin tuh sama ibuuk, kamu ga mau sleeping well? Besok lagi aja kelues ngerjain lagi”. Dasyaaar syaiton berisik. Masya Allah. Tiba-tiba aja tuh ada bundadari say “jangan ditunda-tunda sayaaang, semua tuh butuh pengorbanan”. Aku suka terharu klo inget masa-masa ini, jadi pengorbananku belum ada apa-apa dibandingin cewe super setroong ini. Dia rela 3 taun jadi TKI di Malaysia demi bisa kuliah. Sedangkan aku? Udah kuliah aja ga bersyukur. Malah tuuu****t. Eh jangan gitu juga kalik sekarang aku uda taubat kok ups soto babat eeeh..bukan beneran taubat lillahita’ala. Mau bukti apa mau janji?. Bukti aja kali yaa. Awal- awal kuliah emang begitu kriik..kriik..kriik beut. Dari dosen yang ga dateng terus jadwal yang ga konsisten n lalalala... tapi ini ga menyurutkan langkahku buat ga masuk kuliah kok. Malah, aku dateng 1 jam sebelum makul dimulai. Mengingat tempat menuntut ilmu yang jauh dari rumah. Jadi, klo sehari cuma satu makul tuh sakitttnya disini. Enggak ding bercanda, mau berapapun makulnya aku tetep berangkat kok. Kan mau jadi mapres beberapa taun yang akan datang (amiin). Ya gitu, semua berjalan seperti air mengalir aja. Pada titik-titik ini sih aku mulai menikmati sebagai mahasiswa. Berusaha melakukan yang terbaik, ngebanggain ortu dan belajar ga munafik. Sebulan lebih dikit, aku merasakan kenikmatan sebagai mahasiswa. Kadang bercandaan sama temen yoook kemasjid sholat berjamaah biar jadi muslimah muda mendunia. Hal yang bikin aku mengebu-ngebu kuliah tuh ketika aku memutuskan untuk menyempurnakan hijabku dan mulai belajar memakai rok. Awalnya agak canggung gitu, Cuma semakin kesini malah jadi ladang dakwahku karena temen-temen kelas pada ngikut pake rok terus belajar bareng. Ohyaa, dikelas ada sekumpulan cowo, pertama kali aku liat bayanganku iih mereka tuh terlihat gondes. Apalagi si R sukanya godain cewe-cewe dikelas. Jijik deh. Gegara aktif dikelas apalagi dimakul matematika mereka tuh minta diajarin matematika. Pas belajar bareng nggak nyangka aja mereka dateng semua terus raut wajahnya yang excited. Mungkin ini efek mereka borong makanan di domar*** kalik. Dari sini aku mulai berpikir “Astaghfirullah, dugaanku tuh salah, mereka tuh ga se buruk yang aku bayangkan kok”. Mulai tuh dari situ, sehari sebelum ujian matematika kemarin, mereka minta belajar bareng lagi padahal hari selasa kemarin bener-bener ga ada makul satupun. Pas nyampe lantai dasar masjid..yaa efek begadang jadi agak telat dateng. Hampir semua anak kelas dateng buat belajar bareng. Dalam hati, Ya Allah moga aku termasuk orang-orang yang bermanfaat. Ngomong-ngomong tentang begadang. Akhir bulan september waktu tidur mulai berkurang. Tiap malem begadang demi nylesein PKM terus big big thanks buat mas asdos yang udah meluangkan waktunya bantu nyelsein PKM. Niat awal sih cuma coba-coba. Kan masih maba jadi peluang lolos juga kecil. Namun, skenario Allah itu lebih indah dari apa yang kita inginkan. Didetik-detik terakhir upload ke dikti, UMY baru mengumumkan siapa aja yang lolos. Sekitar jam 7 pagi gitu dapet sms dari kakak tingkat yang intinya nanyain lolos apa enggak. Tjieeeeh.. aku aja baru bangun tidur dah dapet sms beginian. Cus buka grup PKM FE UMY. Buka pengumuman... dan muncul namaku SIHAM MADIHAH ILMU EKONOMI lolos. Speechless. Semua pengorbanan dan tangisku ga sia-sia. Sebagai ketua PKM aku sangat merasakan efek euforia PKM. Dari upload ke dikti yang crowded, sampe nyari-nyari warnet yang kecepatannya wus wus...ngeramein warnet dengan al-waqiahan , paling parah temenku ngajaikin yasinan dah kayak mau apa aja..hingga lupa makan dan jatuh sakit. Tapi aku masih cukup strong kok. Temenku namanya hakeem, gegara upload didikti dan ga tidur,habis 5 gelas kopi sorenya langung teller. Walaupun aku juga demikian tapi masak iya udah lolos ga mau berjuang buat bisa upload ke dikti sih. Allah memang mengerti kami pejuang PKM, dikti pun memperpanjang waktu upload. Kira-kira habis maghrib aku dateng ke rumah guruku tercintaaaah pa agus santosa. Guru SMA paling baiik sedunia. Dirumah beliau lah aku berhasil upload proposal. Alhamdulilah, semakin hari aku semakin tertantang untuk menjadi bukan hanya mahasiswa tapi mahasiswa berprestasi, bukan hanya berprestasi tapi lebih dari itu, mahasiswa berprestasi dan menginspirasi. (doakan ya). Orang sukses itu bukan ada dengan begitu saja, orang sukses itu dibentuk baik dengan keinginan diri sendiri maupun lingkungan. Moga selalu dijadikan kuat semangatnya menuntut ilmu dan bisa membawa manfaat untuk lingkungan yang lebih luas. Amiin

hehe

hehe

Total Tayangan Halaman

Pages