Kuliah..Sarjana..dua kata itu terus bermain-main dalam kepalaku.
Saat ini, aku mencintai surah al-insyirah ayat ke 5 “Dibalik kesulitan
pasti ada kemudahan”. Satu ayat yang ternyata membawa kesebuah awal
episode merajut impian yang begitu menantang. Pernahkah bermimpi? Bukan
bermimpi ditengah tidur dan dalam keadaan yang tidak sadar, tapi
bermimpi dalam keadaan sadar. Mimpi untuk memiliki sesuatu dalam hidup
kita, tepatnya “impian” . begitu terobsesinya aku dengan kata impian
sampai sampai mengibaratkannya dengan lagu ayu ting-ting “Alamat
Palsu”.
“Kemana….Kemana….Kemana” “Kuharus…Kucari….Kemana” “Impian tercinta dimana”
Ah..menurut kamus hati dan pikiranku, impian adalah cita-cita
atau keinginan yang bisa dicapai dengan faktor-faktor tertentu, seperti
usaha, kemauan yang kuat, doa dan.... kepercayaan. Ya, kepercayaan yang
begitu kuat mendorong seseorang untuk maju. Bahkan, ketika raganya
dirasa sudah tidak mampu lagi untuk bekerja. Ada akal disana, ada
semangat, ada sebuah alam sadar yang kemudian mampu menggerakkan sebuah
roda yang bahkan sudah kempis atau bocor sekalipun. Kuliah adalah kata
saktiku sekarang ini. Selalu ada luapan energi setiap mendengar kata
itu. Mungkin aku terlalu banyak memiliki mimpi. Banyak ataupun sedikit
adalah ukuran relatif bagi setiap orang. Bagiku memang seperti itulah
harusnya hidup. Tidak pernah berhenti mengejar impian agar rodanya bisa
terus bergerak. Agar selalu tumbuh harapan yang membuat tubuh selalu
dipenuhi semangat. Aku tidak mau berhenti berharap...aku ingin berkarya.
Aku ingin ada. Aku ingin dianggap ada. Impianku sederhana: aku ingin
kuliah lagi. Impianku...oh aku sudah memberikanya nyawa. Menghidupkanya
dalam hari-hariku. Ketika membuka matamengawali hari, aku menyapanya.
Ketika beraktivitas aku membiarkan dia menelusup ke dalam hatiku,
mengintip perasaanku, dan membiarkan dia berteriak bahwa ia menungguku.
Aku meletakkannya pada takhta tertinggi dipikiranku. Mengalirkan lewat
darahku. Membiarkan semua partikel dalam tubuhku merasakan sensasinya.
Aku biarkan tanganku meraba sebentar apa wujudnya. Merasakan setiap
detail keindahannya. Tumbuh tumbuh menjulang tinggi dan pada saatnya
nanti akan hadir benar-benar hadir dihidupku. Impianku seperti pohon
yang menjulang tinggi. Puncaknya menembus awan. Tapi, akarnya menancap
ditanah. Aku membiarkan dia tertanam jauh dalam hatiku. Ragaku ada
dibumi, tapi ku biarkan jiwaku melesat, bersamanya jauh... ku ikuti
kemanapun dia bermain terbang terbang melayang tinggi...seperti
layang-layang menari diatas sana . Ya, meliuk dilihat semua mata...
menyampaikan bahwa aku ada. Masa lalu begitu menyedihkan begitu pula
masa depan yang menghawatirkan. Namun, sebagai manusia aku harus
bijaksana menghadapi itu semua. Bulan oktober 2013 sangatlah menjadi
area abu-abu dalam hidupku. Masa yang begitu malas untuk diingat,
membuat seluruh tubuh bereaksi.Masa yang penuh dengan pertanyaan, kenapa
harus aku yang mengalaminya?. Kali ini aku tak bisa menyembunyikan
perasaanku. Air mataku meleleh. Ada bagian dalam hatiku yang tertusuk
melihat kedua orangtuaku mengelus dada karena aku mengundurkan diri dari
poltekes. Impianku baru saja seperti dicampakkan. Tak lagi meliki
derajat. Mendadak aku melihat impianku seperti tertunduk lesu diujung
sana, melambaikan tangan kepadaku. Tenggorokanku tercekat. Aku hanya
mampu tertunduk. Tubuhku tak berhenti bergetar. Semakin lama tubuhku
mulai dihingapi rasa dingin. Jangan..jangan tumbang disini. Aku harus
kuat..ayo lakukan sesuatu. Katakan..katakan ..tangaku mulai mengusap air
mataku yang bercucuran. Tak sanggup aku membiarkan impianku menjauh.
Masih ingat dalam benak surah al-insyirah ayat 5, kali ini aku
benar-benar merasakannya. Disaat aku terpuruk. Allah mengirimkan sebuah
pencerahan. Tetangga baru menawarkan menjadi admin di lembaga khursus
bahasa inggris sekaligus aku bisa khursus bahasa inggris dengan memotong
gajiku. Dalam hidup ini selalu ada pilihan dan dalam pilihan itu
terdapat sebuah kekuatan. Hari demi hari kujalani. Dari membuat brosur,
menyebar brosur di SD,SMP,SMA, dan PTN. Awal kerja, selalu saja ada
pikiran untuk berteriak “CUKUP”. Karena dunia kerja menunjukkan realitas
yang luar biasa sulit. Lama kelamaan mulailah terbangun sebuah
kekeluargaan antara aku dan pemilik khursus bahasa inggris. Sudah 3
bulan lebih telah ku jalani dengan maksimal. Gaji yang ku dapatkan, ku
serahkan orangtua. Tak apa hanya memegang 25 ribu rupiah setiap menerima
gaji. Yang penting uang 5 juta yang tak bisa dikembalikan oleh poltekes
terbayarkan.
Tahun ini aku berharap bisa kuliah dengan
hasil jerih payah sendiri. Sudah jauh-jauh hari, sahabatku filda
menawarkan untuk mengikuti super bedjo bulan februari. Dari bulan
oktober itu aku sudah mulai mempersiapkannya. Alhamduliah.. banyak
teman-temanku yang meminjamkan buku mereka padaku. Setiap ada waktu
luang aku gunakan untuk belajar. Materi ips memang berbeda sekali dengan
ipa. Bismillah.. jurusan ips lah yang terbaik bagiku. Tidak suka bukan
berarti tidak bisa. Tidak berbakat bukan berarti tidak bisa dibakati.
Stop complaining or quit!. Aku tidak ingin sekedar menjadi mahasiswa.
Mahasiswa, bukan lagi seorang siswa biasa yang menuntut ilmu di
institusi pendidikan (SD, SMP, SMA) seperti yang pernah kita lewati,
tambahan kata‘ maha ‘, sebelum kata ‘ siswa ‘ memberikan identitas yang
berbeda. Identitas tersebut tidak didapatkan dengan mudah, namun
didapatkan dengan perjuangan , letih , dan kesabaran dalam menempuh
suatu ujian penjaringan mahasiswa baru. Maka tidak terlalu berlebihan
jika menganggap identitas mahasiswa sebagai simbol kemenangan para
juara. Mahasiswa yang terpilih memiliki potensi sebagai pemikir, tenaga
ahli , professional, sekaligus sebagai penopang pembangunan bangsa.
tidak semua hal bisa dipelajari di ruang kuliah atau labolatorium.
Sangat banyak hal yang harus kita pelajari diluar itu salah satu wadah
utama yang menyediakan kebutuhan itu ialah karya salemba empat yang
dengan luar biasa dapat membantu kita untuk meraih cita-cita diterima di
Perguruan Tinggi Negeri dan mengembangkan diri dalam berbagai aspek.
Aspek kepemimpinan, manajemen organisasi, team building , networking
& human relation dapat kita kembangkan disini. Karya Salemba empat
merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah
perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas
kepribadian yang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan yang dapat diterapkan, dikembangkan , dan diupayakan
penggunaanya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat.
Diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa
dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar kepada mahasiswa.
Apa yang kita lakukan dalam karya salemba merupakan sebuah pembelajaran,
perjuangan untuk bisa memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat
sekitar. Dalam perannya sebagai masyarakat suatu bangsa, super bedjo
juga dituntut untuk peduli, sadar dan merasakan kondisi nyata
masyarakatnya yang sedang mengalami krisis multidimensional, serta
mengekspresikan rasa empatinya tersebut dalam suatu aksi. Ketika
meyakini kebenaran, mahasiswa sejati akan memberi secara ikhlas tanpa
pamrih, berjuang sepenuh hati dan jiwa. Daya analisis yg kuat didukung
dengan spesialisasi keilmuan yang dipelajari menjadikan kekritisan mereka berbasis intelektual.
Mulailah dengan langkah pertama. Itu menjadi modal dalam perjalanan
merajut impian. Aku sadar jika aku diciptakan bukan untuk berhasil tapi
untuk menjadi manusia yang dengan kerja keras, semangat yang
membara-bara dalam merajut impian.
Dengan beasiswa
karya salemba empat semoga mengantarkanku merasakan sensasi sebuah
tempat jaminan mutu bagi sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan
andal. Bangunan yang kokoh menjulang tinggi namun teduh, tempat
orang-orang menelurkan gagasan dan menyumbang ilmunya bagi negeri ini.
Bagiku inilah yang disebut sebuah institusi pendidikan yang ku
idam-idamkan. Semua terfasilitasi dengan baik. suasana belajar yang
kondusif, tenaga pengajar yang profesional dan loyal, dan ditunjang oleh
infrastruktur dan fasilitas yang sangat memadai.Umm..mungkin aku
terlalu berlebihan, tapi aku telah jatuh cinta pada UGM. Dimana berbagai
ekstrakulikuler yang sajikan. Tempat dimana ku bisa menikmati
fasilitas-fasilitas menarik yang ada disini. Wifi-nya,ilmunya,
selasarnya, perpustakaanya,orang-orangya, tontonan dan seminar-seminar
grtisnya..ah semua aku suka. Mahasiswa disini bagiku ibarat
bintang-bintang yang berkotemplasi membentuk sebuah keindahan tersendiri
dilangit impian. Mereka itu seperti bibit-bibit unggul yang bisa tumbuh
subur dimana saja. Dan, saat ini bibit unggul itu ditanam ditanah yang
subur. Bayangkan, bibit-bibit itu tumbuh menjadi sebuah varietas tanaman
yang unggul.
Diawal bulan maret ternyata Allah
mengabulkan doaku, “Selamat anda dinyatakan lolos tahap selanjutnya
#super bedjo KSE UGM”. Betapa senangnya aku membaca pengumuman
itu.Setelah selesai wawancara aku update status difb. “ thank you so
much Oprec Super Bedjo 2014 was give me opportunity to interview to be
super bedjo 2014..Alhamdulilah sy sudah berusaha semaksimal mungkin
hingga mencapai tahap ini pun sudah kenikamatan yang luar biasa. "maka
nikmat TuhanMu yg mana lagi yg kau dustakan.." smg kita menjadi
hamba2Nya yg terus bersyukur. Life starts from nothing to something,then
becoming someone and finally to be no one, because the only one is
Allah.ikhtiar maksimal pokoknya ..dunia menunggu generasi super bedjo
2014..aamiin ya Rabb al 'alamin. — bersama Naila Faiza Rahmasita dan 2
lainnya di Kpft Ugm”. Diawal bulan maret ternyata Allah mengabulkan
doaku, “Selamat anda dinyatakan lolos super bedjo KSE UGM”. Betapa
senangnya aku membaca pengumuman itu. Tak disangka-sangka aku yang pada
dasarnya bukan anak ips dari sekian ratus pendaftar jurusan ips dan
hanya diambil 6 orang lolos menjadi supersiswa. Mulai saat itu,
semangatku tak pernah padam. Jika dipagi hari dari pukul 08.00 sampai
15.00 aku bekerja di Laundry yang lumayan dekat dengan sekretariat KSE
UGM (Karjo). Dari pukul 15.00 aku mandi dirumah mbaa yuli pemilik
laundry tersebut. Setelah itu aku berangkat les dikarjo. Alhamdulilah,
selama 3 bulan les mbaa yuli cukup memahamiku. Bahkan, beliau sering
mengingatkanku jika jam les tiba. Tak jarang mbaa yuli berbagi
pengalamannya sewaktu kuliah dulu. Aku sangat antusias mendengarkan
ceritanya. Yaa .. setidaknya besok waktu kuliah aku tidak kaget seperti
tahun kemarin.
Tiga bulan berlalu, kegiatan super bedjo
dututup dengan super camp di Geospasyal dekat pantai depok. Hari itu
sangatlah berkesan bagiku. Betapa tidak ini moment berkumpul terakhir
disuper bedjo. Mungkin ini menjadi unforgetable experience for me.
Setelah kegiatan ini berakhir itu pertanda bahwa SBMPTN tinggal
menghitung hari. Tentu saja, tiap detik hanya belajar dan belajar.
Tanggal 17 juni, hari dimana pertempuran merebutkan kursi di PTN.
Lagi-lagi setelah SBMPTN berakhir aku update status “pelajaran hari ini
"berprasangka baik terhadap apa yang diberikan Allah". pada titik ini,
aku berusaha untuk tetap memaksimalkan usahaku menghadapi SBMPTN.
terserah apa kata orang, aku ga perduli. aku yaqin rejeki tak pernah
tertukar hanya butuh kesabaran kita untuk menjemput rejeki tersebut.
jika memang belum rejekinya, setidaknya aku sudah memaksimalkan ikhtiar
dan Allah pasti mengantinya,bukan hanya yg baik tapi yang terbaik
bagiku. terimakasih untuk orangtuaku,adek2ku,sahabat2ku,ketua
kse Miftahush Shirothul Haq yang tak pernah lelah memberi motivasi,
tentor2 kse UGM yang telah membimbing kami para super siswa selama 3
bulan ini. terimakasih juga untuk guruku Agus Santosa yang tak pernah
lelah membimbingku dan beliau kuanggap sbg orangtuaku dan sahabatku.
untuk mbaa Ifah Ashlihah moga dilancarkan skripsinya ..ukhibbukum
fillah “.
Aneh memang dua hari, setelah mengerjakan
SBMPTN pikirankaku tertuju ke sebuah universitas swasta terbaik dijogja.
Yap, UMY. Ntah kenapa aku ingin mendaftar disana. Apakah ini pertanda
bahwa aku tidak lolos SBMPTN?. Pertanyaanku ini terjawab awal juli yang
lalu. Aku harus legowo menerima kenyataan bahwa aku tidak lolos SBMPTN.
Tidak ada kekuatan selain ALLAH. Pada akhirnya aku diterima dijurusan
ilmu ekonomi UMY. Tugas manusia adalah banyak-banyak bersyukur dan
mengikhtiarkan yang terbaik. Semua yang terjadi sudah dicatat dilauhul
mahfudz. Aku tetap bersyukur dengan ketentuan Allah ini karena aku
sudah berjuang sekeras itu, kalaupun aku tidak mendapat mimpiku, tidak
apa. Setidaknya aku menjadi seseorang yang jauh lebih baik dari
sebelumnya. Kualitasku sudah meningkat. Jadi, lelahku selama ini tidak
pernah rugi. Misal, selama aku bekerja disalah satu english course
setiap bulan aku bisa menyisikan hasil kerjaku 500 ribu untuk orangtuak
dan belajar menjadi admin yang profesional. Selama aku kerja dilaundry
aku belajar menyetrika dengan baik, tidak bergantung dengan orangtua.
Mau beli apa aja dengan hasil kerja sendiri. Tentu saja sekarang aku,
mempunyai banyak teman-teman yang sangat inspiratif. Salah satunya ketua
Karya Salemba Empat. Dialah kak miftah, banyak sekali hal yang beliau
bagikan. Aku bangga bisa mengenalnya, dari beliaulah aku belajar
bersabar dan berhuznudan dengan kehendak Allah.
Tersenyumlah, UGM bukan yang terbaik untukmu Part I
Diposting oleh
Unknown
on Rabu, 13 Agustus 2014
/
Comments: (0)
hehe

